Kamis, 06 Februari 2014

radionuklida

Radionuklida atau radioisotop adalah isotop dari zat radioaktif. radionuklida mampu memancarkan radiasi. Radionuklida dapat terjadi secara alamiah atau sengaja dibuat oleh manusia dalamreaktor penelitian. Produksi radionuklida dengan proses aktivasi dilakukan dengan cara menembaki isotop stabil dengan neutron di dalam teras reaktor. Proses ini lazim disebut irradiasi neutron, sedangkan bahan yang disinari disebut target atau sasaran. Neutron yang ditembakkan akan masuk ke dalam inti atom target sehingga jumlah neutron dalam inti target tersebut bertambah. Peristiwa ini dapat mengakibatkan ketidakstabilan inti atom sehingga berubah sifat menjadi radioaktif.
Banyak isotop buatan yang dapat dimanfaatkan antara lain Na-24, P-32, Cr-51, Tc-99, dan I-131.
Radiasi yang dihasilkan oleh unsur radioaktif mudah dikenal sehingga mudah dilacak. Berdasarkan sifat ini, radioisotop dapat dimanfaatkan untuk berbagai hal.Salah satunya ialah untuk mendeteksi adanya tumor dalam tubuh, yang dilakukan dengan isotop Tc-99. Digunakannya Tc-99 ini mempunyai alasan tersendiri. Alasan pertama, waktu paruh yang dimiliki tidak terlalu kecil dan besar. Jika waktu paruh terlalu kecil radioisotop terlalu sulit untuk dideteksi(setelah disuntikkan, tak lama kemudian akan hilang kereaktifannya). Dan jika radioisotop yang disuntikkan memiliki waktu paruh yang besar akan berbahaya bagi tubuh. Tc-99 merupakan paruh waktu yang sangat cocok bila digunakan untuk mendeteksi adanya penyakit dalam tubuh manusia Tc-99 Memiliki waktu paruh yang sangat ideal bagi penyelidikan penyakit dalam tubuh manusia.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar